Saturday, October 24, 2015

Jelajahi 2.432 Anak Tangga di Bukit Kasih Kanonang





Indahnya pemandangan alam dari puncak bukit, dengan sedikit aroma belerang yang tercium. Rendaman air panas yang memijat tubuh, dengan hawa sejuk yang menyentuh kulit.

Semuanya itu bisa dinikmati di Bukit Kasih, Desa Kanonang, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Bukit ini masih merupakan bagian dari lereng Gunung Soputan.

Dinamakan Bukit Kasih, karena wisata ini tergolong objek wisata religius. Di lokasi ini dibangun tugu kasih setinggi 20 meter, yang di atasnya ditaruh patung berbentuk bumi yang dilingkari seekor merpati putih. Merpati putih lambang kasih. Dan arti dari lambang tersebut yakni kasih harus menyelimuti seisi bumi.

Sementara di lima sisi tugu, tertulis pesan-pesan kedamaian lima agama di Indonesia yakni Kristen Protestan, Kristen Katolik, Muslim, Hindu dan Budha. Di puncak Bukit Kasih ini, dibangun pula lima tempat ibadah agama-agama tersebut.

Untuk menyisir Bukit Kasih, wisatawan harus menyediakan tenaga ekstra. Total keseluruhan anak tangga ada 2.432 yang lumayan membuat kaki pegal-pegal.



Ribuan anak tangga ini menuju empat destinasi yakni lima tempat ibadah yang merupakan puncak tertinggi, lokasi salib raksasa, sebuah pondok besar bagian tengah bukit yang bersentuhan dengan bukit belerang.

Jika ingin naik, sebaiknya persiapkan minuman dalam perjalanan. Karena jika tak bawa dan tiba-tiba haus dalam perjalanan, tak ada yang jualan minuman. Harus bersabar hingga puncak lima tempat ibadah, baru banyak yang jualan makanan dan minuman.

Jika lelah dalam perjalanan, ada pondok-pondok kecil yang disediakan untuk bersantai sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Dari Kota Manado, jarak ke Bukit Kasih kira-kira 50 kilometer. Dari pusat kota Kecamatan Kawangkoan, berjarak 5 kilometer. Jika telah tiba di Kawangkoan, akan sangat mudah menemukan lokasi ini. 



Menelusuri lorong desa, Kanonang menjadi desa terujung sebelum bukit kasih. Sebelum masuk ke lokasi, wisatawan akan disambut dengan hamparan hijau tanaman para petani setempat.

Tugu ucapan selamat datang tiba, karcis masuk per orang Rp 3 ribu. Parkir kendaraan motor maupun mobil Rp 5 ribu per kendaraan.

Setelah kendaraan diparkir, ucapan selamat datang para pengelola akan menyambut lewat pengeras suara. Perwakilan rombongan wisatawan akan diarahkan untuk ke pusat informasi.

Di situ, pengelola akan menyodorkan buku tamu untuk diisi dan partisipasi seadanya. Tergantung kemampuan wisawatan akan memberi berapa. Setelah itu, barulah petualangan menaklukan ribuan anak tangga dimulai.

Wisatawan akan dimanjakan dengan sejuknya suasana pegunungan. Aroma belerang sesekali akan tercium dibawa angin.

Jika ingin naik, dimulai dari tangga sebelah kiri dan turun di tangga sebelah kanan. Medan untuk naik tak terlalu terjal, ada beberapa titik yang jalannya lumayan datar. 



Tapi untuk turun, tangga-tangga terjal siap menyambut pijakan kaki para wisatawan. Di jalur menurun ini, dibangun patung-patung jalan Salib.

Pemandangan indah di puncak akan memesona ara wisatawan. Dari kejauhan, tampak terlihat megahnya Gunung Lokon, dan penampakan puncak Gunung Klabat dan Manado Tua.

Juga kawasan pemukiman warga terdekat, dan pancaran pegunungan yang berada di wilayah Kabuaten Minahasa dan Kota Tomohon.

Selain tangga-tangga tersebut, spot yang jangan dilupakan untuk dikunjungi yakni di kawasan bukit belerang. Kawasan ini akan memberi sensasi indahnya bersentuhan dengan belerang.

Di bukit belerang ini, ada pahatan raksasa kepala Toar dan Lumimuut. Dua tokoh legenda tanah Minahasa yang merupakan nenek moyang suku Minahasa, yang konon katanya merupakan turunan bangsa Mongolia.

Toar dan Lumimuut yang beranak-pinak, yang menjadikan orang-orang Minahasa saat ini. Sehingga alasan itulah Minahasa, sering disebut tanah Toar Lumimuut.



Kawasan ini langsung bersentuhan dengan tanah belerang. Tak ada lagi anak-anak tangga untuk berpijak. Sehingga wisatawan disarankan untuk berhati-hati agar tak jatuh.

Titik yang menjadi lokasi favorit untuk berfoto yakni tugu Bukit Kasih. Jika berkunjung, tak afdol rasanya jika tak mengabadikan diri di tugu ini.

Di sepanjang lokasi wisata, para penjual souvenir khas Bukit Kasih, maupun venue lain seperti Bunaken takkan bosan-bosan menghampiri anda. Harga-harga yang dipatok relatif murah.

Juga para penjual makanan seperti jagung rebus dan minuman ringan. Puluhan orang yang menjajakan foto langsung jadi pun takkan segan-segan untuk terus merayu para wisawatan. Per foto dihargai Rp 20 ribu.

Para wisatawan juga bisa menikmati jasa perendaman kaki dengan air panas. Per orang dihargai Rp 5 ribu. Itu belum termasuk jasa pemijitan, Rp 20 ribu. Jika hanya ingin berendam saja, tak masalah.



Selain itu, kolam air panas juga tersedia. Hanya dengan Rp 5 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati kolam air panas yang langsung berasal dari mata air panas di bukit belerang.

Jika lapar, jejeran warung yang menjual kuliner siap menyambut. Berbagai makanan dijual khas seperti bubur Manado, pisang goroho, milu rebus, mie ceplok, aneka ikan tawar dan lainnya tersedia. Tapi ada juga warung yang menjual makanan untuk kalangan tertentu.

Bukit kasih ini juga menyediakan pondok-pondok untuk disewakan. Tak ada tarif khusus untuk itu, hanya partisipasi yang disediakan. Juga ada rumah doa untuk pengunjung yang ingin berdoa.

Novi Buyung, pengelola Bukit Kasih saat ditemui Senin (18/05/2015) mengatakan tempat wisata tersebut memiliki luas 21 hektar. Awalnya ada 11 hektar, lalu belakangan terjadi penambahan 11 hektar.

Kunjungan rata-rata per bulan kira-kira 5.000 - 7000 pengunjung. "Paling ramai kalau tanggal merah. Weekend juga lumayan. Kalau hari biasa agak sepi," ujarnya.

Tak perlu mahal untuk dimanja saat berwisata, di Bukit Kasih hanya butuh tenaga ekstra untuk mendapat pengalawan wisata alam yang tak terlupakan.

No comments:

Post a Comment