Sulawesi Utara juga punya wisata alam yang lengkap dengan
air terjunnya yang elok. Air terjun Desa Kali, Kecamatan Pineleng, Kabupaten
Minahasa bisa menjadi destinasi wisata pilihan jika berkunjung ke tanah Toar
Lumimuut ini.
Air terjun ini terletak di dalam hutan, dengan suasana sepi
dan begitu asri. Air yang jatuh terbagi dua, ukuran kecil dan besar. Cipratan
airnya pun bisa membuat pengunjung basah kuyup.
Selain dua bagian jatuhan air yang berasal dari pegunungan
Kinilow ini, yang menjadi daya tarik lainnya yakni jembatan yang dibangun.
Jembatan ini menghubungkan dua sisi yang terbelah oleh aliran sungai air terjun
tersebut.
Jembatan dibangun klasik yang memanjang di sebelah kanan
untuk lebih dekat dengan jatuhan air. Berada di jembatan ini, pengunjung
dipastikan basah karena cipratan airnya yang deras.
Untuk bisa lebih menikmati wisata air terjun ini, pengunjung
disarankan membawa pakaian ganti. Karena untuk lebih dekat dan menyatu dengan
air terjun ini, badan serasa berada di tengah hujan deras.
Di jembatan itu dibangun pembatas. Tapi jika ingin turun ke
air, bisa juga, dipastikan aman. Hanya saja pengunjung harus berhati-hati
karena licinnya lumut yang menempel di batu.
Tak hanya batu yang berlumut, tangga dan pembatas yang
dibangun juga dikelilingi lumut. Pemandangan tersebut memberi tampilan klasik
dan semakin mempertajam kesan asrinya.
Kalau hanya bermain air bisa, tapi untuk berenang disarankan
tidak. Tak ada ruang cukup untuk berenang, ketinggian air di sekitar jatuhan
pun tak dangkal.
Dari pemukiman warga, jarak satu kilometer harus ditempuh
untuk sampai ke lokasi. Ada ratusan anak tangga yang harus diarungi dengan
medan naik turun. Pengunjung harus berhati-hati, karena beberapa spot tangga
licin.
Dalam perjalanan, suasana hutan begitu terasa. Kicauan
burung-burung akan menemani perjalanan anda hingga ke lokasi. Pun dengan
sejuknya hawa setempat. Dengan suasana serupa, rasa lelah akan tertepis.
Selama perjalanan, pengunjung akan menemui dua shelter, yang
masing-masing bercabang. Persimpangan shelter pertama akan menuju lokasi kolam
pemandian dan juga tempat penginapan yang dikelola warga.
Nanti pada persimpangan shelter kedua, baru pengunjung belok
kanan turun ke bawah. Sebelum masuk lokasi, bertanya dulu pada warga setempat
peta ke lokasi.
Jangan sampai sudah terlanjut turun dari shelter pertama,
dan terpaksa harus kembali. Karena jaraknya lumayan bikin kaki gemetaran.
Tangganya cukup curam.
Jika ingin istirahat, bisa berlabuh dulu di shelter-shelter
tersebut. Selain shelter, ada juga sebuah pondok yang memang dirancang khusus
untuk tempat istirahat.
Mendekati lokasi air terjun, suara seperti hujan deras akan
samar-samar terdengar, hingga pada akhirnya perjalanan satu kilometer dengan
medan naik turun akan menghasilkan pemandangan alam menakjubkan.
Sebelum jalan, pengunjung disarankan menyediakan persediaan
makanan, atau setidaknya minuman. Karena perjalanan ke lokasi akan sangat
menguras tenaga.
Tak ada tarif khusus untuk ke lokasi ini. Sesampai di Desa
Kali, masyarakat pasti akan membantu anda memberi informasi. Hingga tiba pada
sebuah gapura yang bertuliskan Objek Wisata Air Terjun Kali Tapahan Telu.
Untuk yang membawa kendaraan, sebuah rumah dekat gapura
menjadi tempat memarkir kendaraan. Sesampainya di situ, warga akan langsung
mengarahkan untuk parkir di rumah halaman rumah tersebut.
Untuk bayarannya, sang pemilik tak memberi tarif khusus.
Sang pemilik, Henny Kaligis, saat ditemui Kamis (21/05/2015) mengatakan
terserah mau beri uang atau tidak. Ia menyebut pihaknya hanya membantu menjaga
kendaraan.
Lokasi ini berjarak 10 kilometer dari pusat Kota Manado.
Akses untuk ke sini mudah, jalanannya pun lancar dilewati kendaraan roda empat
maupun dua. Untuk yang naik angkutan kota (angkot) juga mudah.
Pengunjung ke terminal Karombasan, dan naik angkot jurusan
Karombasan - Kali. Angkot ini akan langsung membawa pengunjung ke lokasi
gapura. Tarifnya hanya Rp 5 ribu. Jurusan angkot ini pun lancar dan beroperasi
sampai malam.
No comments:
Post a Comment