Saturday, October 24, 2015
Pesona Danau Linow, Airnya Bisa Berubah Tiga Warna
Menikmati danau yang bisa berubah tiga warna, di tengah hamparan hijau pepohonan nan sejuk. Belum lagi bisikan pohon cemara dan kicauan burung, dan sekumpulan belibis yang bermain-main di atas danau. Aahh tempat ini sungguh memukau.
Ini bukan di surga, hanya secuil surga yang diturunkan Tuhan ke bumi. Berada di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, danau ini dikenal dengan nama Linow.
Satu lagi pesona alam Sulawesi Utara. Daerah nyiur melambai ini memang dikaruniai Tuhan keindahan alam yang luar biasa.
Danau yang merupakan wisata andalan Kota Tomohon ini adalah danau vulkanis. Ubahan warna hijau toska, biru dan coklat susu terjadi akibat tingginya kadar belerang di danau ini.
Juga pancaran sinar matahari. Cuaca yang mendung, akan mengurangi keindahan danau ini. Hanya akan ada satu warna coklat susu. Kalau lagi cerah-cerahnya, dua warna hijau toska dan biru akan memukau mata.
Berada di dataran tinggi, hawa Kota Tomohon memang sejuk. Dengan temperatur udara antara 18 - 20 derajat celsius. Yang tidak tahan, siapkan baju hangat. Karena dinginnya bisa menusuk hingga ke tulang-tulang.
Danau ini selalu dibanjiri wisatawan, mulai dari lokal hingga mancanegara. Seperti yang terpantau Selasa (26/05/2015). Danau ini ramai oleh para turis dari Jepang, Australi dan India.
Belum lagi wisatawan lokal di luar Sulut lainnya. Hal itu nampak terlihat dari gaya bahasanya. Sementara pengunjung lokal dari Sulut kalah jumlahnya.
Menikmati pesona Danau Linow yang luasnya sekitar 34 hektar ini, di tengah hawa yang sejuk, pasti membuat pengunjung mudah lapar, atau sekadar berhasrat ingin minuman hangat. Jangan khawatir.
Kawasan ini telah dikelola dengan baik. Ada cafe yang dibangun tepat di pinggir danau, yang langsung menghadap danau. Dan yang lebih istimewanya lagi, cafe ini tepat berhadapan dengan warna hijau toska danau.
Cafe ini menjual berbagai jenis makanan yang dipastikan halal. Seperti bubur manado, pisang goreng, roti bakar, nasi goreng, aneka mie. Serta berbagai jenis minuman seperti kopi hangat.
Anda sebenarnya tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk segelas kopi atau teh hangat. Karena itu sudah sekalian dengan biaya karcis masuk sebesar Rp 30 ribu per orang.
Selain dibangun cafe, kawasan ini juga dibangun lintasan trekking di pinggir danau. Dari lintasan ini, pengunjung bisa bersentuhan langsung dengan air danau.
Dan konon katanya, warga tak diperbolehkan untuk mandi. Alasan itu pula yang membuat pengelola tak membangun fasilitas untuk itu.
Keindahan danau ini bisa dinikmati di berbagai sudut danau. Di beberapa titik bahkan terlihat struktur tanah belerang, yang berwarna putih kecoklat-coklatan.
Lokasinya juga bisa dijangkau dengan jalan kaki. Berpose di atas tanah belerang ini juga menjadi pilihan yang baik baik para pengunjung.
Sekitaran danau juga dibuat semenarik mungkin. Rerumputan yang tersusun rapi, serta sekumpulan bunga kuning yang berada dimana-mana. Serta deretan pohon cemara, yang selalu berbisik ketika diterpa angin.
Sebenarnya ada dua tempat yang bisa dikunjungi di sekitar danau. Selain cafe tadi, ada juga pondok di sampingnya. Hanya saja, pondok tersebut tak sebagus cafe itu.
Dibangun lebih klasik, dengan pijakan bambu di atas danau. Dan tak terlalu luas. Tiket masuk pun hanya dibanderol Rp 15 ribu per orang.
Lokasi ini mudah ditemui, dari Kota Manado ke Kota Tomohon berjarak 27 kilometer. Dari pusat kota, berjarak sekitar 4 kilometer ke lokasi.
Mengarah ke selatan, tepatnya di Kelurahan Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan. Jika berkendara dari Manado, butuh waktu sekitar 75 menit.
Dari Manado, jalan menanjak dan berkelok-kelok akan dijumpai. Dan sesekali pemandangan Manado dan teluknya akan terlihat. Meski berkelok, kondisi jalan dalam keadaan baik.
Memasuki Kota Tomohon, jalan menanjak dan berkelok tak lagi dijumpai. Hawa pun langsung berubah sejuk, setelah sebelumnya berada di zona panas Kota Manado.
Pengunjung kemudian akan dimanjakan dengan aneka jenis bunga yang dipajang di pinggir jalan, tepatnya di daerah Kakaskasen. Tomohon memang dikenal sebagai kota bunga, yang pusatnya berada di Kakaskasen ini.
Yang tak kalah menariknya yakni pemandangan Gunung Lokon yang terlihat begitu jelas. Keberadaan gunung aktif ini juga yang memengaruhi kondisi Danau Linow sebagai danau vulkanis.
Bau menyengat belerang, pertanda Danau Linow sudah dekat. Itu berarti wisatawan telah masuk ke Kelurahan Lahendong. Palang penunjung lokasi, dan gapura akan memudahkan wisatawan menemukan tempat ini. Dari jalan raya, hanya butuh waktu sekitar 10 menit berkendara.
Bagi yang baik angkutan kota, tempat ini juga mudah ditemui. Dari terminal Karombasan Manado, naik jurusan Tomohon.
Turun di terminal Tomohon, pengunjung naik angkot jurusan Sonder atau Kawangkoan. Setelah di Lahendong, turun tepat di palang atau gapura Danau Linow. Dari situ, bisa cari ojek untuk ke lokasi. Ongkos tiap angkotnya berkisar di Rp 7 - 10 ribu.
Hening dan menenangkan, Danau Linow menjadi pilihan tepat untuk melepas kepenatan kehidupan kota. Bandung punya Kawah Putih, Flores punya Kelimutu. Sulawesi Utara tak mau kalah, ada danau Linow yang siap memanjakan pengunjungnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment